Minggu, 28 April 2013

Akuntansi Internasional



BAB 1
PENDAHULUAN


1.1. Akuntansi: Sebuah Bahasa Bisnis
      Dilihat dari perspektif pelaksana, akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari perspektif pemakai, dengan akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi, akuntansi disebut bahasa bisnis. Akuntansi juga menyerupai bahasa dalam hal bahwa sejumlah aturan akuntansi bersifat definitif sementara yang lain tidak.

1.2. Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
        Embrio akuntansi yang ada sekarang ini sudah ada sejak abad ke 13 di Italia yang kala itu merupakan kota perdagangan yang maju. Menurut Littleton, munculnya embrio tersebut disebabkan karena telah terpenuhinya persyaratan-persyaratan yang di perlukan. Persyaratan pertama yaitu “bahan” (yang merupakan sesuatu yang perlu dikerjakan ulang) dan bahasa (medium untuk mengekspresikan bahan tersebut).
     Terdapat 2 tipe akuntansi, yaitu akuntansi manajemen yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan yang terkait dengan operasi perusahaan, dan akuntansi keuangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait dengan perusahaan yang bersangkutan.
       Masing-masing tipe akuntansi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda. Salah satu perbedaan tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan regulasi atau standar, sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan. Standar atau regulasi akuntansi diperlukan agar informasi yang dihasilkan tidak bias dan ambigu. Bias berarti bahwa terjadi ketidaksesuaian antara informasi dan substansinya. Sementara ambigu berarti bahwa informasi tersebut tidak mempunyai makna ganda sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Karakteristik ini terkait dengan aksesibilitas pemakai laporan keuangan terhadap penyusunan laporan keuangan tersebut.

1.3. Perkembangan Praktik Akuntansi
        Praktik akuntansi terus berubah, sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan pelaksana akuntansi (sebagai penyedia informasi) maupun kebutuhan penerima atau pencari informasi tersebut. Pada awalnya, standar-standar akuntansi internasional yang dibuat IASC dinyatakan oleh pemakai bahwa masih bersifat terlalu luas, sehingga tidak memenuhi tingkat komparabilitas yang diharapkan. Ini merupakan kelemahan besar, karena tujuan didirikannya IASB adalah membuat serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilkan akuntansi yang dapat berfungsi sebagai sebuat bahasa bisnis yang komunikatif secara internasional sehingga transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan dengan baik, yang akan terlaksana kalau akuntansi yang didasarkan pada regulasi atau standar-standar tersebut mampun menghasilkan informasi keuangan yang komparabel. Oleh karena itu, pada tahun 1987 IASC merespon kritik ini dengan membentuk Comparability Project yang tujuannya adalah meningkatkan komparabilitas laporan keuangan dengan mengurangi alternatif-alternatif yang tersedia dalam standar-standar IASC.

1.4. Diversitas Akuntansi
        Akuntansi suatu yurisdiksi atau Negara berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau Negara yang lain, suatu dengan faktor-faktor penyebab yang terdapat pada masing-masing yurisdiksi. Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi tersebut dilihat dari aspek pengukuran asset dan kewajiban dan aspek penentuan modal dan laba periodik.

1.4.1. Pengukuran Aset dan Kewajiban
        Aplikasi pengukuran biaya-biaya sekarang (current costs) mungkin akan segera menggantikan, atau paling tidak mendominasi, biaya-biaya historis (hystorical costs) dalam praktik-praktik akuntansi. Yang telah dapat dilihat pada awal abad ini adalah pada international financial reporting standards (IFRS) yang diterbitkan oleh IASB. IFRS, yang lebih banyak menggunakan fair value, telah menggusur pilihan terhadap PABU AS yang banyak menggunakan biaya-biaya historis. Istilah asset atau aktiva tidak memiliki arti yang pasti, dalam pengertian sumber daya mana yang harus dimasukkan dan sumber daya mana yang harus dikeluarkan dari batasan mengenai asset tersebut. Konsep-konsep kewajiban yang diaplikasi suatu Negara berbeda dengan yang diaplikasi Negara lain.

1.4.2. Penentuan Modal dan Laba Periodik
       Variasi komparasi yang paling besar dalam area ekuitas pemilik (owner’ eequity) berkenaan dengan pertanyaan apakah sumber daya atau kewajiban perusahaan tertentu boleh dihapus secara langsung dari labaa ditahan. Variasi penting yang lain adalah concept of periodicity dalam mengukur hasil operasi.
       Hubungan antara asset dan kewajiban dengan penentuan laba periodik tentu saja menimbulkan efek resiprokal. Biasanya overstatement atau understatement asset atau kewajiban dilaksanakan melalui inklusi atau eksklusi laporan laba-rugi yang bersangkutan. Namun, harus juga dicatat bahwa terdapat banyak variasi procedural yang lebih kecil. Misalnya, goodwill yang dibeli boleh diamortisasi di AS selama 40 tahun, sedangkan di Jerman maksimum 5 tahun.

1.5. Peran Akuntansi
      Peran akuntansi berbeda antara Negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan di masing-masing Negara, yang selanjutnya akan mempengaruhi cara interpretasi dan penggunaan laporan keuangan tersebut. Akuntansi keuangan merupakan pusat dari proses alokasi sumber-sumber keuangan dipasar modal. Bukti menunjukkan bahwa laporan akuntansi adalah relevan dengan keputusan yang diambil oleh investor dalam pembelian atau penjualan saha,. Arti penting bagi para investor telah ditunjukkan oleh penelitian-penelitian terhadap para pemakai laporan keuangan di banyak Negara. Juga terdapat bukti secara anekdot bahwa setiap kali harga saham perusahaan akan turun jika reliabilitas (kehandalan) laporan keuangannya diragukan.

1.6. Korporasi Multinasional dan Keterlibatannya Dalam Bisnis Internasional
        Akuntansi internasional terutama diperlukan oleh pasar modal yang telah mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi utang-piutang dalam valuta asing (valas); sementara yang tingkat globalisasinya paling tinggi adalah korporasi multinasional (MNC, multinational corporation). MNC adalah perusahaan yang terlibat dalam produksi dan penjualan barang atau jasa pada lebih dari sebuah Negara.
       MNC membuat keputusan mengenai strategi untuk menembus pasar (market entry), operasi di luar negeri, dan produksi, pemasaran, serta pendanaan kegiatan-kegiatan dengan pertimbangan mana yang terbaik bagi korporasi secara keseluruhan. Manajemen MNC sangat membutuhkan informasi keuangan internasional dalam mengelola korporasinya. Ini berkaitan dengan penyajian informasi untuk para stakeholder di luar negeri dan juga berkenaan dengan interpretasi informasi keuangan yang diperoleh dari luar negeri, sementara masing-masing Negara mempunyai persyaratan penyajian informasi yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik masyarakat dan lingkungan masing-masing.

1.7. Pengertian Akuntansi Internasional
         Ada 2 tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen, yang merupakan pihak internal perusahaan, di dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan perusahaan. Akuntansi keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pihak eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi. Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Ini berarti bahwa akuntansi internasional bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri.
       Akuntansi internasional mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dalam perspektif internasional. Serupa dengan ini adalah pengertian akuntansi sector public, yang juga mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dan diterapkan untuk institusi-institusi layanan public.

1.8. Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku Ini
       Mempelajari akuntansi adalah mempelajari tentang apa dan bagaimana mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterprestasi dan menganalisis laporan keuangan. Akuntansi internasional adalah akuntansi yang mempunyai perspektif internasional.
      Dalam perspektif internasional, akuntansi berkenaan dengan diversitas akuntansi dan keragaman yurisdiksi. Diversitas akuntansi merupakan problem yang telah, sedang, dan akan terus diupayakan solusinya. Sedangkan keragaman yurisdiksi merupakan kenyataan yang harus diterima.


BAB 11
HARGA TRANSFER


      Penentuan harga transfer bertujuan untuk pemberian motivasi kepada manajer. Dalam lingkup internasional, dimana harga transfer melibatkan lebih dari satu yuris diksi, masalah harga transfer menjadi lebih jauhlebih kompleks.

11.1. Pendahuluan
      Kecendrungan perusahaan sekarang ini adalah desentralisasi. Salah satu tantangan utama dalam melaksanakan system desentralisasi adalah penyusunan metode akuntansi yang memuaskan untuk transfer barang,jasa dan teknologi dari suatu pusat pertanggung jawaban ke pusat pertanggungjawaban yang lain. Tujuan penentuan harga transfer dalam dimensi nasional adalah untuk mengukur kinerja pusat-pusat pertanggungjawaban yang terkait yang tujuan akhirnya adalah pemberian motivasi kepada manajemen. Salah satu perbedaan penting antara keduanya adalah bahwa meskipun operasi luar negri untuk tujuan pengendalian diperlakukan sebagai pusat biaya (cost center ) atau pusat pendapatan (revenues center)

11.2. Harga transfer dalam lingkup nasional
      Harga transfer adalah harga jual barang atau jasa yang dikirim dari suatu pusat pertanggung jawaban yang lain dalam sebuah perusahaan.
Secara lebih rinci, tujuan penentuan harga transfer adalah sebagai berikut :
1.     Mengevaluasi kinerja pusat pertanggung jawaban secara akurat,
2.      Menyelaraskan tujuan (goal congruence) antara pertanggungjawaban dengan perusahaan
3.      Menjaga otonomi divisi
Penentuan harga transfer yang tidak akurat menyebabkan ukuran kinerja yang tidak akurat dan ini menyebabkan pemberian insentif yang tidak akurat pula, sehingga manajer tidak termotivasi untuk mengupayakn tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan


11.3. Harga Transfer dan Globalisasi
        Pertumbuhan arus barang dan jasa secara global serta meningkatnya merger dan akuisisi lintas Negara secara dramatis menyebabkan meningkatnya volume perdagangan intra perusahaan (yaitu transaksi-transaksi antara perusahaan-perusahaan yang berkaitan dan membentuk satu kesatuan ekonomis dalam satu Negara atau lebih). Penentuan harga transfer berkaitan dengan penentuan harga barang dan jasa yang berpindah tangan antar entitas-entitas yang terkait dalam perdagangan intraperusahaan.
      Perdagangan intra perusahaan dan penentuan harga transfer sangat berkaitan, maka pertumbuhan perdagangan intraperusahaan telah menyebabkan semakin besarnya focus terhadap penentuan harga transfer. Secara khusus, ini mencakup 1) pihak-pihak utama yang dipengaruhi penentuan harga transfer, 2) metode-metode penentuan harga transfer yang berbeda, 3) perkembangan mutakhir dalam kebijakan penentuan harga transfer secara global, 4) dan bukti-bukti penelitian tentang variable-variabel yang mempengaruhi pemilihan metode penentuan harga transfer internasional.

11.4. Harga Transfer Internasional
          Pada perusahaan yang beroperasi dalam satu yurisdiksi, harga transfer bersifat hipotetis. Konsekuensi ekonomi harga transfer ini adalah berkenaan dengan kompensasi yang diterima oleh manajer unit pengirim maupun manajer unit penerima. Harga transfer yang terlalu rendah merugikan manajer unit pengirim, sedangkan harga transfer yang terlalu tinggi akan merugikan manajer unit penerima.
         Tetapi, didalam perusahaan multinasional di mana unit pengirim dan unit penerima berbeda di yurisdiksi yang berbeda, harga transfer ini bukan bersifat hipotetis dan mempunyai konsekuensi ekonomi yang lebih luas, antara lain besarnya pajak. Hal ini disebabkan karena masing-masing unit merupakan suatu entitas hukum yang berdiri sendiri.

11.5. Faktor-faktor yang Harus dipertimbangkan Dalam Penentuan Harga Transfer Internasional
       Dalam operasi domestik, tujuan system harga transfer adalah seperti yang telah dipaparkan di muka, yaitu mengevaluasi kinerja, menyelaraskan tujuan, dan menjaga otonomi divisi. Tetapi, untuk operasi di luar negeri terdapat sejumlah faktor lain yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor tersebut adalah : perpajakan, regulasi pemerintah, tarip, pengendalian valas, akumulasi dana, dan joint-ventures.
         Bea cukai impor sering ditentukan sebagai persentase tertentu atas nilai impor suatu produk. Semakin rendah harga produk, semakin kecil pula beacukainya. Terhadap harga transfer, pengaruh beacukai impor biasanya berlawanan dengan pengaruh pajak penghasilan. Bea cukai impor untuk barang-barang yang dikirimkan ke suatu Negara akan menjadi rendah jika harga transfernya rendah. Tetapi hal ini akan mengakibatkan laba yang tercatat di Negara tersebut menjadi tinggi, dank arena itu pajak penghasilan local atas laba tersebut juga menjadi tinggi. Jadi, di dalam menentukan harga transfer yang tepat, pengaruh faktor-faktor ini harus dikalkulasi. Karena biasanya besarnya pajak penghasilan melebihi besarnya beacukai impor, biasanya harga transfer internasional lebih dipengaruhi oleh pertimbangan pajak penghasilan daripada oleh pertimbangan beacukai impor.

11.6. Pihak-pihak Utama yang Dipengaruhi Pilihan Penentuan Harga Transfer
         Kebijakan penentuan harga transfer perusahaan multinasional mempunyai sejumlah tujuan. Ini meliputi tujuan untuk menghindari kuota dan restriksi valas, meminimumkan pajak, meminimumkan risiko kurs valuta, meningkatkan bagian laba dari joint ventures, menembus restriksi repatriasi laba, dan mengoptimalkan system pemberian hadiah dan evaluasi kinerja manajerial.
         Tujuan-tujuan kebijakan penentuan harga transfer di atas mengacu pada fakta bahwa pilihan penentuan harga transfer yang dilakukan perusahaan mempengaruhi sejumlah pihak baik di luar maupun di dalam perusahaan tersebut. Akibatnya, ada banyak lagi hal yang harus diperhatikan untuk menentukan kebijakan penentuan harga transfer di dalam arena global dan bukan sekedar minimisasi pajak.

11.6.1. Pihak Internal
        Karyawan dari berbagai divisi yang berbeda dari sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh metode penentuan harga transfer yang dipilih. Dengan anggapan bahwa karyawan dievaluasi berdasarkan profitabilitas divisi, karyawan divisi pembeli akan lebih senang harga transfer intraperusahaan yang rendah, sementara karyawan divisi penjual lebih senang harga transfer yang tinggi. Divisi pajak korporat lebih senang harga transfer yang merefleksi transaksi yang objektif jika perusahaan diaudit oleh otoritas pajak. Manajemen senior tingkat korporat akan lebih memilih metode penentuan harga transfer yang memaksimumkan laba konsolidasian jika gaji dan kompensasi mereka (misalnya yang berupa opsi saham) didasarkan atas kinerja perusahaan keseluruhan.

116.2. Pihak Ekstrenal
       Badan-badan pemerintah domestik adalah meliputi instansi-instansi pemungutan pajak local dan nasional, bea cukai, badan legislative, dan lembaga-lembaga regulatori dan pelaksana. Lembaga-lembaga pemungut pajak domestik berkepentingan dengan pemungutan pajak yang “layak”.
        Manajemen harus mempertimbangkan kepentingan berbagai pihak di dalam menentukan harga transfer. Matriks kepentingan yang rumit merupakan tantangan bagi manajemen dalam menentukan strategi yang memaksimumkan profitabilitas korporat tanpa melanggar hak masing-masing kelompok konstituen atau melanggar aturan yurisdiksi di mana perusahaan beroperasi.