Jumat, 13 Januari 2012

Manajemen Keuangan:Masalah Utama UKM di Jawa Barat

Tugas Individu
Manajemen Keuangan:Masalah Utama UKM di Jawa Barat
Tugas Bahasa Indonesia
Disusun Oleh :





Nama : Jefry Andica
Kelas : 3 EB 17
NPM : 26209583

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Gunadarma
2011

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
UKM memiliki potensi besar, ditunjukkan dengan kemampuannya bertahan dalam menghadapi
badai krisis keuangan dan ekonomi yang menimpa Indonesia sejak medio tahun 1997. Hal ini
juga membuktikan bahwa UKM merupakan salah satu pelaku ekonomi yang kuat dan ulet.
Meskipun demikian UKM tidak terlepas dari dampak gejolak pasar dan keambrukan sistem
perbankan nasional. Diperkirakan di masa depan UKM akan cukup berhasil menyesuaikan diri
dengan lingkungan ekonomi yang cepat berubah dan dapat meningkatkan posisi daya saing
bukan hanya dalam pasar lokal tetapi juga dalam mendorong aktivitas ekspor yang pada akhirnya akan lebih mendorong
pengembangan perekonomian daerah. Pemulihan ekonomi dalam perekonomian
daerah akan lebih cepat tercapai apabila peran UKM dapat lebih ditingkatkan
dan berbagai kendala internal yang melilit UKM seperti perkreditan dan
permodalan dapat dicarikan solusi yang pas dan akurat.
Perkreditan dan permodalan bagi pengembangan UKM sering menjadi kendala,
karena UKM sangat terbatas kemampuannya untuk mengakseskan terhadap
lembaga perkreditan atau perbankan.

B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut:

a. Menganalisis jenis program perkreditan dan perkuatan permodalan usaha
kecil dan menengah
b. Menganalisis dampak program perkreditan dan perkuatan permodalan UKM terhadap perekonomian daerah Jawa Barat.
c. Menganalisis kinerja usaha kecil dan menengah yang sudah memperoleh program perkreditan dan perkuatan permodalan.
C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah ini adalah bukan penelitian lapangan, yaitu metode penelitian perpustakaan.






BAB. II PEMBAHASAN
A. Definisi Usaha Kecil Menengah
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.
Permasalahan utama UKM saat ini terutama terkait dengan kesulitan dalam hal permodalan dan pemasaran. Tetapi disisi lain media masa selalu memberitakan tentang terserapnya penyaluran kredit ke UKM dalam nilai yang cukup besar. Dalam pemberitaan perlu pula dibedakan antara UKM yang melakukan kegiatan produksi (produktif) dan yang tidak melakukan kegiatan produksi (jasa perdagangan). Karena kebutuhan dan penanganannya juga berbeda. Tulisan ini akan fokus kepada UKM produktif. Sehingga perlu ditelusuri keberhasilan dalam menyalurkan kredit UKM produktif tersebut, terutama kemajuan setelah menerima kredit, agar tampak apakah kredit yang diterima UKM tersebut memang digunakan untuk kegiatan produktif atau konsumtif.
B. Potensi dan Kontribusi UKM terhadap Perekonomian
Usaha kecil dan menengah (UKM) memegang peranan penting dalam ekonomi Indonesia, baik ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment) maupun dari segi penciptaan lapangan kerja. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS dan Kantor Menteri Negara untuk Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menegkop & UKM), usaha-usaha kecil termasuk usaha-usaha rumah tangga atau mikro (yaitu usaha dengan jumlah total penjualan (turn over) setahun yang kurang dari Rp. 1 milyar), pada tahun 2000 meliputi 99,9 persen dari total usaha-usaha yang bergerak di Indonesia. Sedangkan usaha-usaha menengah (yaitu usaha-usaha dengan total penjualan tahunan yang berkisar antara Rp. 1 Milyar dan Rp. 50 Milyar) meliputi hanya 0,14 persen dari jumlah total usaha. Dengan demikian, potensi UKM sebagai keseluruhan meliputi 99,9 per sen dari jumlah total usaha yang bergerak di Indonesia.
Besarnya peran UKM ini mengindikasikan bahwa UKM merupakan sektor usaha dominan dalam menyerap tenaga kerja. Berdasarkan survei yang dilakukan BPS (2000), pad a tahun 1999 usaha-usaha kecil (termasuk usaha rumah tangga) mempekerjakan 88,7 persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia., sedangkan usaha menengah mempekerjakan sebanyak 10,7 persen. Ini berarti bahwa UKM mempekerjakan sebanyak 99,4 persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia. Disamping ini nilai tambah bruto total yang dihasilkan usaha-usaha kecil secara keseluruhan meliputi 41,9 per sen dari Produk Domestik Bruto (POB) Indonesia pad a tahun 1999, sedangkan usaha-usaha menengah secara keseluruhan menghasilkan 17,5 persen dari POB (Iihat juga Thee Kian Wie, 2001). Dengan demikian, nilai tambah bruto total yang dihasilkan UKM secara keseluruhan hampir sebesar 60 persen dari POB (TabeI1).
Tabel1. Jumlah tenaga kerja dan kontribusi UKM pada PDB, 1999
Usaha Kecil
(termasuk mikro) Usaha
Menengah Usaha Kecil
Dan Menengah Usaha
Besar Total
Jumlah Usaha 36.761.689
(99.85%) 51.889
(0.14%) 36.813.588
(99.99%) 1831
(0.01%) 36.816.409
(100.0%)

C. Masalah Utama UKM di Jawa Barat
Beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan bagi UKM di daerah Jawa Barat yaitu:
1. Kesulitan akses ke bank dikarenakan ketidakmampuan dalam hal menyediakan persyaratan agar bankable. Sebetulnya Bank Indonesia telah membentuk P3UKM yang membantu UKM agar dapat lebih mudak akses ke bank. Tetapi kenyataannya tidak semua UKM dapat memenuhi persyaratan collateral.Artinya masih lebih banyak UKM yang belum terjaring.
2. Ketidak tahuan UKM terhadap cara memperoleh dana dari sumber-sumber lain selain perbankan, yang dapat menjadi alternatif pembiayaan .
3. Keterbatasan SDM . Untuk Usaha Mikro dan Kecil pada umumnya pemilik masih melakukan semua kegiatan sendiri atau dibantu beberapa pegawai seperti produksi atau pengawasan produksi, sehingga mencari pasar menjadi terbengkalai.
4. Standarisasi produk lemah, hal ini menyebabkan pesanan dikembalikan (retur) dikarenakan kualitas produk yang dihasilkan spesifikasinya tidak sesuai dengan pada saat pesan











BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas maka masalah utama UKM tersebut menjadi sangat berarti mengingat permodalan terkait dengan berlangsungnya proses produksi sedangkan pemasaran terkait dengan bagaimana produk yang dihasilkan laku terjual agar UKM dapat terus berproduksi, sehingga diperlukan usaha-usaha yang fokus untuk menyelesaikan hambatan-hambatan tersebut. Adapun hambatan dalam berproduksi agar UKM dapat menghasilkan produk yang berkualitas dapat diberikan dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang penanganannya lebih mudah dibandingkan dengan hambatan permodalan dan pemasaran. Dalam hal ini dituntut komitmen bila ingin membantu UKM , jangan hanya setengah-setengah mengingat keterbatasan UKM. Diperlukan bantuan lengkap hingga UKM siap mandiri.
B. Saran
Beberapa solusi yang dapat ditawarkan adalah:
1. Adanya pembinaan (monitoring dan evaluasi) pasca penyaluran dana oleh perbankan atau instansi lainnya untuk meyakinkan keberhasilan dan ketepatan penyaluran
2. Untuk permodalan perlu dikembangkan mekanisme pembiayaan lain bagi UKM yang butuh dana cepat dan pinjaman dalam waktu pendek (1-3) bln.Sebagai dasar pertimbangan pemberian dana bisa digunakan data histori penjualan selama 1-3 tahun kebelakang,
3. Untuk pemasaran perlu dikembangkannya pusat perdagangan nasional yang memungkinkan ekspor-impor antar daerah serta mengembangkan marketing intelligence bagi produk siap ekspor di berbagai tingkatan daerah ,di tingkat kabupaten /kota/provinsi oleh dinas indag atau di tingkat nasional dan internasional oleh departemen perdagangan.





















BAB IV DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, SE, MM 1998. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta

Kamis, 12 Januari 2012

peranan mahasisawa dalam pembangunan daerah

Tugas Individu
Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah
Tugas Bahasa Indonesia

Disusun Oleh :

Nama : Jefry Andica
Kelas : 3EB17
NPM : 26209538

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Gunadarma
2011
Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Peranan Mahasiswa dalam Pembangunan Daerah”, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Karya ilmiah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini, dan mudah mudahan Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih













DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………… 1
DAFTAR ISI ………………………………………………… 2
BAB I PENDAHULUAN ………………………................
1.1 Latar Belakang ………………………………………… 3
1.2 Tujuan Penulisan ………………………………................ 3
1.3 Manfaat Penulisan ………………………………................ 4
1.4 Metode Penulisan ………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN ………………………................
2.1 Pengertian Mahasiswa ………………………………… 4
2.2 Perbedaan Mahsiswa dan Bukan Mahasiswa ………… 5
2.3 Tipelogi Mahasiswa ………………………………… 5
2.4 Peran/Fungsi Mahasiswa ………………………………… 6
BAB III PENUTUP …………………………………………
3.1 Kesimpulan ………………………………………… 7
3.2 Saran ………………………………………………… 8
BAB IV DAFTAR PUSTAKA ………………………… 9








BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa didalam gerakannya dari satu dekade ke dekade berikutnya selalu memberikan kontribusi yang efektif dan efisien yaitu dari masa ORLA-ORBA sampai pada masa REFORMASI. Pilihan-pilihan gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa sangat fariatif, mulai dari diskusi sampai pada aksi masa di jalanan. Pilihan gerakan ini tidak terlepas dari kondisi obyektif yang terjadi pada masysrakat saat itu. Tidak mengherankan dan tidaklah terlalu berlebihan kalau dikatakan salah satu instrument didalam merubah dan membangun suatu daerah atau suatu bangsa sangat tergantung kepada mahasiswa. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi terhadap pilihan gerakan mahasiswa dari masa ke masa agar dapat menemukan formulasi gerakan mahasiswa dalam membangun daerah atau bangsa, sebab kondisi real yang terjadi yang terjadi di masyarakat saat ini selalu mencibir gerakan mahasiswa dengan manganggap gerakan mahasiswa selalu ditunggangi oleh kelompok tertentu alias tidak murni atau ada pula yang menganggap bahwa gerakan mahasiswa cenderung anarkis yang pada akhirnya masyarakat yang dirugikan. Umtuk menjawab problematika tersebut maka sebagai seorang mahasiswa harus memiliki kemampuan yang paripurna atau yang memiliki emosional question yang handal, emosional intelegensi yang memadai dan emosional spiritual question yang baik. Dengan memliki ketiga emosional tersebut maka secara perlahan mahasiswa dapat merubah image di masyarakat dalam rangka mengambil peran untuk membangun daerah maupun bangsa.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.Tujuan Umum
Memperoleh gambaran pelaksanaan mahasiswa dalam pembangunan daerah

2.Tujuan Khusus
Agar mahasiswa lebih memahami dan mengetahui seberapa penting arti pembangunan daerah itu sendiri
1.3 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Menanamkan sikap keinginan mahasiswa untuk melakukan sebuah pembangunan
2. Merangsang aktifitas dan efisiensi dalam pelaksaan tugas.
3. Sebagai salah satu sarana untuk menyebarluaskan informasi pembangunan daerah bagi mahasiswa
4. Sebagai dasar dalam meningkatkan mutu mahasiswa untuk menghasilkan mahasiswa yang berkualitas.

1.4 Metode Penulisan
Dalam penulisan karya tulis ini untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan penulis menggunakan metode Studi Kepustakaan,yaitu penulis melakukan browsing internet yang berkaitan dengan penelitian ini.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Mahasiswa
Mahasiswa adalah kaum intelektual yang di dalam sejarah perjuangan daerah maupun bangsa selalu menjadi garda terdepan dalam membela dan memperjuangkan kepentingan masyarakat tanpa memandang suku , agama, bahasa, warna kulit, ini dapat terlihat dengan perjuangan para pemuda yang nota bene adalah kaum intelektual dalam merebut kemerdekaan maupun dengan melahirkan sebuah gerakan yang kita kenal dengan SUMPAH PEMUDA. Hal semacam ini patut kita jadikan contoh agar kedepan sebagai mahasiswa seharusnya dapat meletakan platform gerakannya dengan mengedepankan semangat kebersamaan dan rih inklusivitas tanpa harus menggunakan semangat ortodoks yang pada akhirnya akan melahirkan pola pikir yang eksklusif.


2.2 Perbedaan Mahsiswa dan Bukan Mahasiswa
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai seorang mahasiswa yang selalu dikatakan sebagai kaum intelektual yaitu bahwa yang menjadi titik perbedaan mahasiswa dengan kaum yang bukan mahasiswa adalah sebagai berikut :
1. Cara berpikir
Cara berpikir mahasiswa tentunya sangatlah berbeda dengan kaum yang bukan mahasiswa, di dalam bukunya tentang gerakan mahasiswa A. malik haramain menjelaskan bahwa ada 3 ciri sikap mahasiswa yaitu :
• Skeptis yaitu meragukan akan sesuatu yang belum jelas dasar hukumnya.
• Tanggung jawab yaitu selalu amanah dalam memperjuangkan sesuatu.
• Rasional yaitu didalam melakukan sesuatu perbuatan selalu menggunakan akal sehat yang baik.
2. Cara bersikap atau bertindak
Di dalam bertindak mahasiswa tidak menggunakan metode “dagang” yaitu metode untung rugi, akan tetapi di dalam melakukan perjuangan mahasiswa selalu mengedepankan rasa kebersamaan, tegas dan lugas dalam memperjuangkan hak-hak rakyat tanpa harus di tunggangi oleh kepentingan politik praktis.
Kedua hal tersebut haruslah terpatri didalam hati mahasiswa dan selalu dijadikan pijakan didalam melakukan gerakan untuk sebuah perubahan. Sebab sangatlah ironis kalau pola piker dan cara bersikap mahasiswa sama dengan kaum yang tidak intelektual itu terjadi. Maka janganlah terlalu banyak berharap akan terjadi suatu perubahan dalam masyarakat.
2.3 Tipelogi Mahasiswa
Sebelum lebih jauh kita membahas tentang peran dan fungsi mahasiswa didalam membangun daerah terlebih dahulu kita akan mengetahui beberapa tipelogi mahasiswa sebagai acuan kita untuk menentukan pilihan strategis-taktis dalam memerankan diri kita ditengah-tengah masyarakat.
Dewasa ini terdapat beberapa tipologi mahasiswa yang sering kita jumpai baik itu dilingkungan kampus maupun di luar kampus anatar lain:
1. Tipe Karikatif yaitu mahasiswa yang hanya mementingkan kepentingan kampusnya saja artinya sebagai mahasiswa didalam benak pikirannya adalah bagaimana kuliahnya cepat selesai dengan IPK Cume lude sehingga bisa cepat menjadi PNS tanpa mengikuti aktivitas diluar kampus atau dengan kata lain Kampus OK Oraganisasi NO
2. Tipe Agitatif yaitu tipe mahasiswa yang hanya mementingkan kepentingan diluar kampus saja artinya kampus hanya sebagai labeluntuk mendapatkan gelar mahasiswa dan menganggap kampus tidak terlalu penting sebab di kampus tidak terlalu luas pergaulan dan ilmu yang diperoleh, maka lebih banyak konsen diluar kampus, baginya tidak penting IPK Cum elude asalkan mampu memegang tampu kekuasaan diluar kampus dan memiliki jaringan yang luas dengan kata lain Kampus NO Organisasi YES
3. Tipe Progresif yaitu tipe mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara kepentingan didalam kampus maupun diluar kampus artinya sebagai mahasiswa mampu menjembatani apa yang menjadi tuntutan akademik maupun apa yang menjadi respon diluar kampus, dengan kata lain Kampus OK organisasi OK
4. Tipe Opurtunis/Pragmatis yaitu tipe mahasiswa yang selalu menjadikam label mahasiswa untuk dijadikan alat kepentingan pribadinya, tipe ini tidak mementingkan prestasi akademik maupun non akademik, baginya bahwa tidak penting kampus dan organisasi hanya untuk menghabiskan waktu dan energi saja. Mereka lebih mementingkan penampilan yang nampak dari luar saja tanpa mementingkan inner beauty, dengan kata lain tipe ini menganggap Kampus NO Organisasi NO
2.4 Peran/Fungsi Mahasiswa
Untuk mengambil suatu peran dalam masyarakat bukanlah suatu hal yang mudah, sebab antara teori yang diperoleh dengan praktik di lapangan terkadang sangatlah jauh berbeda, oleh karena itu sebagai mahasiswa di dalam mengembangkan atau membangun suatu daerah atau suatu bangsa maka ada beberapa hal yang harus kita perhatikan yaitu :
1. Faktor Geografis/Demografi yaitu letak geografis antara suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya sehingga di dalam melakukan mapping gerakan membangun daerah akan lebih mudah terjangkau.
2. Faktor Ekonomis yaitu tingkat kemapuan ekonomi masyarakat, sehingga secara cepat kita dapat menggunakan formulasi yang tepat dalam membangun daerah.
3. Faktor Pendidikan yaitu tingkat intelektul masyarakat, sehingga kita dapat dengan mudah menggunakan metode yang tepat.
4. Faktor budaya yaitu karakteristik suatu masyarakat yaitu ciri khas karakter yang dimiliki
5. Faktor Agama yaitu agama yang dianut
6. Faktor keamanan

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab II dapat disimpulkan bahwa:
1. Masih banyak mahasiswa dengan sikap dan pola pikir yang kurang mengerti dan mendalami arti pembangunan. Padahal mahasiswa sangat berperan penting dalam sebuah pembangunan
2. Masih banyak mahasiswa yang lebih disibukkan dengan kegiatan-kegiatan akademik mereka ketimbang peran dan aksi rill dalam masyarakat

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keseluruhan makalah ini kami ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Adanya korespondensi antara hal-hal yang bersifat teoritis maupun yang bersifat praktis.
2. Mulailah membuka paradigma berpikir yang kritis, kreatif, inovatif untuk memaksimalkan peran serta generasi muda dalam pembangunan daerah.

















BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1.http://shirotsuya.multiply.com/journal/item/115/PERAN_MAHASISWA_DALAM_PEMBANGUNAN_DAERAH
2. http://mhs.stiki.ac.id/03113431/index.php?id=berita&pos=news&id_berita=B-005
3. http://anaksebatik.blogspot.com/2007/10/peran-pelajar-dan-mahasiswa-dalam.html
4. http://adynz-silalahi.blogspot.com/2011/06/peran-mahasiswa-dalam-membangun-daerah.html